Bandung "The Paris of Java"

Sebagai kota kontras, Bandung adalah salah satu kota di Indonesia yang paling signifikan dan paling cepat berkembang. Terletak pada jarak 150 km dari Jakarta. Dicirikan oleh sawah yang bergelombang, gunung berapi, dan nuansa Eropa yang jelas. Bandung dijuluki "The Paris of Java" atau dalam bahasa indonesianya "Paris Jawa" oleh penjajah Belanda. Karena fitur geografis vulkanik Bandung yang membuatnya mudah untuk bertahan dari serangan, Perusahaan India Timur Belanda memiliki rencana untuk merelokasi ibukota negara dari dahulu disebut Batavia (Jakarta), tetapi rencana itu gagal karena Perang Dunia Kedua. Sejak itu berkembang menjadi tujuan liburan akhir pekan pilihan banyak warga Jakarta.

Wisatawan sering ke Jl. Braga untuk sementara waktu di berbagai kafe, restoran, dan museum. Jl. Cihampelas dikenal karena wisata belanjanya, dan untuk cita rasa modern, mereka dapat mengunjungi Jl. Tirtayasa dan Jl. Trunoyoso untuk restoran dan mal kelas atas yang ada di sana. Ciri khas kota ini adalah pegunungan di sekitarnya dan dapat dilihat dari bagian mana pun di Bandung.

Ini juga memiliki kebun binatang, kebun raya, lapangan golf, danau, air terjun, dan kebun teh yang dengan indah menandingi pusat kota berkembang yang menjadi kota Bandung. Dipenuhi dengan peninggalan bersejarah, budaya pemuda yang berkembang, pemandangan yang indah, dan kopi yang lezat, Bandung adalah tujuan akhir pekan yang sempurna. Penuh dengan kafe-kafe tradisional dan mata air panas, Bandung menawarkan bantuan selamat datang bagi kesibukan kehidupan yang dialami di Jakarta.

[caption id="attachment_581" align="alignnone" width="630"]Bandung The Paris of Java Bandung The Paris of Java[/caption]

Berbelanja di Bandung


Bandung adalah pusat perbelanjaan terkenal, dengan factory outlet, butik, pasar loak, kios bekas dan mal besar. Namun, factory outlet melebihi jumlah yang lain, dan inilah yang paling terkenal di Bandung. Tolak pabrikan, duplikat, dan barang tiruan dari merek seperti Zara dan A&F semuanya ditemukan di sini dengan harga murah, dan inilah sebabnya banyak pembeli di seluruh Indonesia berbondong-bondong ke sini. Rumah mode dan Cihampelas adalah dua titik konsentrasi untuk semua outlet pabrik di Bandung.

Sejarah Bandung


Seperti bagian lain Indonesia, Bandung juga berada di bawah kekuasaan dinasti Pajajaran, dan setelah deposisi, di bawah kekuasaan kolonial Belanda. Ini sekali lagi menyebabkan perpaduan budaya yang telah mempengaruhi arsitektur Bandung dan budaya masa kini. Setelah kemerdekaan Indonesia, Bandung dinobatkan sebagai ibukota provinsi Jawa Barat.

Restoran dan Makanan Lokal di Bandung


Makanan lokal terdiri dari Urang Sunda atau makanan Sunda, dengan bahan-bahan segar dan rasa yang halus, dibandingkan dengan makanan pedas dan kaya di seluruh negeri. Nasi Timbel, atau nasi putih yang dibungkus daun pisang, adalah kelezatan terbaik di Bandung, dan biasanya disertai dengan tahu atau daging goreng.

Hidangan populer lainnya adalah Sayur Asem, atau sup asam berbasis asam, yang dimakan bersama nasi. Ikan Bakar, salah satu hidangan yang jarang ditemukan di Bandung, tidak kalah lezatnya dengan ikan air tawar seperti ikan mas yang dipanggang dengan saus sambal kedelai manis, disajikan dengan salad adalah salah satu permata tersembunyi di Bandung. Selain itu, Bandung adalah rumah bagi banyak kafe kecil yang indah, yang menyajikan berbagai makanan Barat dan Indonesia, termasuk The Valley Cafe, Cafe Burangrang, dan Cafe DePakar. Cocorico Cafe adalah tempat yang harus dikunjungi untuk sebagian besar makanan Barat yang menenangkan.

Itulah mengapa Bandung dijuluki "The Paris of Java", dan banyak sekali potensi wisata dan destinasi wisata di Bandung ini.

Belum ada Komentar untuk "Bandung "The Paris of Java""

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel