Wisata Sejarah Museum Mulawarman Kutai Kartanegara
Wisata Sejarah Museum Mulawarman - Tahukah kamu, jika berkunjung ke museum pasti akan menemukan hal yang menarik, unik dan langka. Dengan mengunjungi museum, kamu akan disuguhkan dengan berbagai keunikan. Mata dan hati kamu akan terbuka dipenuhi dengan kenangan sejarah masa lalu, dengan peninggalannya, museum sering mengajak kita untuk berfantasi dan membayangkan bagaimana kehidupan para raja dan kondisi masa lalu di daerah setempat.
Salah satu museum paling terkenal di pulau Kalimantan adalah Museum Mulawarman. Museum Mulawarman memiliki setidaknya 5.373 koleksi benda bersejarah yang terbagi dalam berbagai jenis. Tetapi klasifikasi didasarkan pada klasifikasi umum museum.
Objek sejarah di atas terbuat dari berbagai bahan, seperti kayu, kulit kayu, kain, kuningan, besi, dll. Menurut beberapa sumber dari total koleksi benda bersejarah, 50 persen di antaranya adalah benda bersejarah yang terbuat dari bahan organik, dan 50 persen lainnya terbuat dari bahan anorganik.
Museum Mulawarman sebelumnya adalah bangunan dari Istana Kesultanan Kutai Kartanegara yang didirikan pada tahun 1932 oleh Pemerintah Belanda dan menyerahkan Istana kepada Sultan Adji Muhammad Parikesit pada tahun 1935. Bahan bangunan didominasi oleh beton dari ruang bawah tanah, lantai, dinding, isolasi ke atap.
Di halaman depan museum ada duplikat Patung Lembuswana yang merupakan simbol Kerajaan Kutai Kartanegara. Arsitektur museum ini mengadopsi dari arsitektur tradisional suku Dayak di Kutai.
Museum Mulawarman dibakar dan kemudian dibangun kembali pada tahun 1963.
Museum ini diresmikan pada tanggal 25 November 1971 oleh Gubernur Abdoel Wahab Sjahranie, kemudian diserahkan ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada 18 Februari 1976. Saat ini, Aula Kedaton juga telah dibangun sebagai tempat tinggal Sultan Aji Muhammad Salehuddin II, yang dimahkotai kembali pada tahun 2002. Selain di dalam istana kesultanan juga ada pemakaman kerabat Kerajaan Kutai Kartanegara dan Masjid Jami 'Aji Amir Hasanuddin.
Museum Mulawarman terdiri dari dua lantai. Di lantai bawah ada koleksi keramik Tiongkok. sedangkan lantai dua berisi koleksi peninggalan yang memiliki pola seni. Di belakang museum ada tempat untuk berbelanja oleh-oleh khas budaya Dayak, batu perhiasan, dan oleh-oleh lainnya.
Berikut adalah beberapa koleksi benda bersejarah yang terdapat di Museum Mulawarman. Semuanya terpelihara dengan baik dan terawat dengan sangat baik. Benda-benda yang memiliki nilai sejarah dan artistik tinggi ini pernah digunakan oleh Kesultanan.
Lokasi dan Waktu Museum Mulawarman
Lokasi Museum Mulawarman terletak di Jalan Diponegoro Kota Tenggarong yang merupakan Ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Adapun waktu museum tersebut dibuka setiap hari (kecuali hari Senin) mulai jam 08.00 hingga 16.00.
Akses Menuju Museum Mulawarman
Untuk mengunjungi museum tersebut, apabila kamu mengakses museum dengan perjalanan darat dari Samarinda akan memakan waktu sekitar 45 menit. Namun jika kamu menempuh dari Balikpapan menuju museum mulawarman jarak tempuh berkisar 3 jam.
Salah satu museum paling terkenal di pulau Kalimantan adalah Museum Mulawarman. Museum Mulawarman memiliki setidaknya 5.373 koleksi benda bersejarah yang terbagi dalam berbagai jenis. Tetapi klasifikasi didasarkan pada klasifikasi umum museum.
Objek sejarah di atas terbuat dari berbagai bahan, seperti kayu, kulit kayu, kain, kuningan, besi, dll. Menurut beberapa sumber dari total koleksi benda bersejarah, 50 persen di antaranya adalah benda bersejarah yang terbuat dari bahan organik, dan 50 persen lainnya terbuat dari bahan anorganik.
Sejarah Singkat Museum Mulawarman
Museum Mulawarman sebelumnya adalah bangunan dari Istana Kesultanan Kutai Kartanegara yang didirikan pada tahun 1932 oleh Pemerintah Belanda dan menyerahkan Istana kepada Sultan Adji Muhammad Parikesit pada tahun 1935. Bahan bangunan didominasi oleh beton dari ruang bawah tanah, lantai, dinding, isolasi ke atap.
Di halaman depan museum ada duplikat Patung Lembuswana yang merupakan simbol Kerajaan Kutai Kartanegara. Arsitektur museum ini mengadopsi dari arsitektur tradisional suku Dayak di Kutai.
Museum Mulawarman dibakar dan kemudian dibangun kembali pada tahun 1963.
Museum ini diresmikan pada tanggal 25 November 1971 oleh Gubernur Abdoel Wahab Sjahranie, kemudian diserahkan ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada 18 Februari 1976. Saat ini, Aula Kedaton juga telah dibangun sebagai tempat tinggal Sultan Aji Muhammad Salehuddin II, yang dimahkotai kembali pada tahun 2002. Selain di dalam istana kesultanan juga ada pemakaman kerabat Kerajaan Kutai Kartanegara dan Masjid Jami 'Aji Amir Hasanuddin.
Museum Mulawarman
Museum Mulawarman terdiri dari dua lantai. Di lantai bawah ada koleksi keramik Tiongkok. sedangkan lantai dua berisi koleksi peninggalan yang memiliki pola seni. Di belakang museum ada tempat untuk berbelanja oleh-oleh khas budaya Dayak, batu perhiasan, dan oleh-oleh lainnya.
Berikut adalah beberapa koleksi benda bersejarah yang terdapat di Museum Mulawarman. Semuanya terpelihara dengan baik dan terawat dengan sangat baik. Benda-benda yang memiliki nilai sejarah dan artistik tinggi ini pernah digunakan oleh Kesultanan.
- Tahta, sebagai kursi raja dan permaisuri. Tahta itu terbuat dari kayu, dudukan dan punggungnya diberi lapisan yang berisi kapas dan dibungkus kain kuning. Tahta ini dibuat dalam gaya Eropa, penciptanya adalah seorang Belanda bernama Ir.Vander Lube pada tahun 1935;
- Patung Lembuswana, Emblem Kesultanan Kutai, dibuat di Burma pada tahun 1850 dan tiba di Istana Kutai pada tahun 1900. Lembuswana diyakini sebagai kendaraan untuk perjalanan Batara Guru. Tahukah kamu Lembuswana atau nama lainnya Paksi Liman Janggo Yoksi, yang merupakan seekor lembu berwajah gajah, bersayap burung, bertanduk seperti sapi, dipacu dan kaku seperti ayam jantan, berkepala raksasa dan juga dilengkapi dengan berbagai dekorasi untuk membuat patung ini terlihat cantik;
- Kalung Uncal, aksesori kebesaran Kesultanan Kutai Kartanegara yang digunakan ketika penobatan Sultan Kutai menjadi Raja atau ketika Sultan merayakan ulang tahun kelahiran dan penobatan Sultan dan acara sakral lainnya;
- Peninggalan VOC, Meriam Sapu Jagad;
- Prasasti Yupa, adalah tiruan dari Yupa asli yang ditemukan di Museum Nasional di Jakarta. Prasasti Yupa adalah prasasti yang ditemukan di bukit Brubus di Distrik Muara Kaman. 7 prasasti ini menandai dimulainya zaman sejarah di Indonesia yang merupakan bukti tertulis pertama yang ditemukan dalam bentuk naskah Palawa dalam bahasa Sansekerta;
- Satu set Gamelan dari Keraton Yogyakarta 1855;
- Patung Hindu;
- Satu set meja tamu dari Kesultanan Bulungan;
- Ulap Doyo, adalah objek kerajinan dari Dayak Benuaq;
- Minirama (naskah) tentang sejarah Kerajaan Kutai Kartanegara;
- Pengumpulan numismatik dalam bentuk mata uang dan alat tukar lainnya;
- Koleksi keramik dari Cina, Jepang, Vietnam dan Thailand.
Lokasi dan Waktu Museum Mulawarman
Lokasi Museum Mulawarman terletak di Jalan Diponegoro Kota Tenggarong yang merupakan Ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Adapun waktu museum tersebut dibuka setiap hari (kecuali hari Senin) mulai jam 08.00 hingga 16.00.
Akses Menuju Museum Mulawarman
Untuk mengunjungi museum tersebut, apabila kamu mengakses museum dengan perjalanan darat dari Samarinda akan memakan waktu sekitar 45 menit. Namun jika kamu menempuh dari Balikpapan menuju museum mulawarman jarak tempuh berkisar 3 jam.
Belum ada Komentar untuk "Wisata Sejarah Museum Mulawarman Kutai Kartanegara"
Posting Komentar